Ujian CPNS Kabupaten/Kota se Propinsi Sumatera Utara dilaksanakan serentak pada hari selasa tanggal 16 Desember 2008 pukul 09.00 WIB. Antusiasme para peserta untuk mengikuti ujian terlihat sehari sebelumnya ketika mereka mengambil nomor dan lokasi ujian di tempat mereka semula melakukan pendaftaran. Tempat pengambilan nomor dan lokasi ujian dijejali oleh kehadiran para peserta selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 13 s/d 15 Desember 2008.
Semangat mengikuti ujian tersebut semakin terpancar diwajah para peserta ketika mereka sampai di lokasi ujian dengan penuh harapan untuk dapat lulus dari pergelutan menjawab soal CPNS. Dengan persiapan yang matang baik dari segi fisik, mental, pengetahuan dan segala sesuatu peralatan yang mendukung peserta memasuki ruang ujian dan siap untuk bertempur menunggu aba-aba start dari panitia pengawas ujian.
Di beberapa Kabupaten/Kota, pelaksanaan ujian CPNS dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dan benar-benar terkawal sehingga dapat dianggap tidak terdapat kecurangan. Tetapi lain halnya di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara.
Di kedua Kabupaten ini terjadi dua hal kesalahan yang dapat dianggap fatal dalam pelaksanaan ujian oleh panitia. Kesalahan pertama adalah kekurangan lembar soal dan juga lembar jawaban yang dikirim dari panitia Propinsi ke beberapa lokasi ujian di kedua Kabupaten tersebut. Kedua adalah terjadinya salah pengiriman lembar jawaban yang seharusnya diperuntukkan di Kabupaten Simalungun terkirim ke Kabupaten batubara. Menurut salah seorang peserta ujian, pada lembar jawaban tersebut telah langsung tertera kode kabupaten dan kode jabatan sehingga lembar jawaban yang seharusnya untuk Kabupaten Batubara tidak dapat digunakan di Kabupaten Simalungun dan begitu juga sebaliknya. Akibat kesalahan ini ujian di beberapa lokasi di kedua Kabupaten ini mengalami penundaan dengan waktu yang beragam. Untuk kasus salah kirim lembar jawaban, penundaan berlangsung sangat lama hingga 4 jam lebih karena lembar jawaban harus di jemput dan ditukarkan dari Kabupaten Simalungun ke Kabupaten Batubara.
Penundaan ini memengundang rasa ketidakpuasan dari para peserta ujian. Ada peserta yang dengan sabar menunggu aba-aba dari panitia tetapi tidak sedikit juga peserta yang protes hendak memboikot pelaksanaan ujian dan menuntut ujian ulang dengan format soal yang baru dan berbeda. Peserta yang protes beranggapan bahwa dengan selisih waktu 4 jam tersebut dapat saja terjadi kebocoran soal dari peserta yang telah selesai mengikuti ujian di lokasi lainnya.
Walaupun mengundang aksi protes demikian akhirnya ujian tetap juga berlangsung dengan aman dan tertib pada pukul 13.00 wib. Para peserta akhirnya mau diajak berunding dan mengikuti ujian walaupun dengan perasaan sangat kesal. Bagaimanapun hal ini sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental peserta dalam mengikuti ujian ditambah lagi beberapa peserta ada yang tidak makan siang karena harus tetap menunggu kepastian dari panitia pelaksana.
Memang pelaksanaan ujian CPNS Tahun 2008 di Propinsi Sumatera Utara dapat terlaksana sepenuhnya walaupun masih terdapat beberapa kecacatan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ini merupakan catatan penting bagi panitia pelaksana dalam mengelola pelaksanaan pengadaan CPNS untuk berikutnya sehingga dikemudian hari tercipta suatu sistem manajemen yang tertata rapi dan baik dengan kemingkinan tingkat kesalahan yang sangat kecil sekali. Kita berharap hal ini tidak terjadi juga pada proses pemerikasaan brkas jawaban CPNS yang konon dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu Universitas Sumatera Utara dan Universitas Indonesia
Semangat mengikuti ujian tersebut semakin terpancar diwajah para peserta ketika mereka sampai di lokasi ujian dengan penuh harapan untuk dapat lulus dari pergelutan menjawab soal CPNS. Dengan persiapan yang matang baik dari segi fisik, mental, pengetahuan dan segala sesuatu peralatan yang mendukung peserta memasuki ruang ujian dan siap untuk bertempur menunggu aba-aba start dari panitia pengawas ujian.
Di beberapa Kabupaten/Kota, pelaksanaan ujian CPNS dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dan benar-benar terkawal sehingga dapat dianggap tidak terdapat kecurangan. Tetapi lain halnya di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara.
Di kedua Kabupaten ini terjadi dua hal kesalahan yang dapat dianggap fatal dalam pelaksanaan ujian oleh panitia. Kesalahan pertama adalah kekurangan lembar soal dan juga lembar jawaban yang dikirim dari panitia Propinsi ke beberapa lokasi ujian di kedua Kabupaten tersebut. Kedua adalah terjadinya salah pengiriman lembar jawaban yang seharusnya diperuntukkan di Kabupaten Simalungun terkirim ke Kabupaten batubara. Menurut salah seorang peserta ujian, pada lembar jawaban tersebut telah langsung tertera kode kabupaten dan kode jabatan sehingga lembar jawaban yang seharusnya untuk Kabupaten Batubara tidak dapat digunakan di Kabupaten Simalungun dan begitu juga sebaliknya. Akibat kesalahan ini ujian di beberapa lokasi di kedua Kabupaten ini mengalami penundaan dengan waktu yang beragam. Untuk kasus salah kirim lembar jawaban, penundaan berlangsung sangat lama hingga 4 jam lebih karena lembar jawaban harus di jemput dan ditukarkan dari Kabupaten Simalungun ke Kabupaten Batubara.
Penundaan ini memengundang rasa ketidakpuasan dari para peserta ujian. Ada peserta yang dengan sabar menunggu aba-aba dari panitia tetapi tidak sedikit juga peserta yang protes hendak memboikot pelaksanaan ujian dan menuntut ujian ulang dengan format soal yang baru dan berbeda. Peserta yang protes beranggapan bahwa dengan selisih waktu 4 jam tersebut dapat saja terjadi kebocoran soal dari peserta yang telah selesai mengikuti ujian di lokasi lainnya.
Walaupun mengundang aksi protes demikian akhirnya ujian tetap juga berlangsung dengan aman dan tertib pada pukul 13.00 wib. Para peserta akhirnya mau diajak berunding dan mengikuti ujian walaupun dengan perasaan sangat kesal. Bagaimanapun hal ini sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental peserta dalam mengikuti ujian ditambah lagi beberapa peserta ada yang tidak makan siang karena harus tetap menunggu kepastian dari panitia pelaksana.
Memang pelaksanaan ujian CPNS Tahun 2008 di Propinsi Sumatera Utara dapat terlaksana sepenuhnya walaupun masih terdapat beberapa kecacatan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ini merupakan catatan penting bagi panitia pelaksana dalam mengelola pelaksanaan pengadaan CPNS untuk berikutnya sehingga dikemudian hari tercipta suatu sistem manajemen yang tertata rapi dan baik dengan kemingkinan tingkat kesalahan yang sangat kecil sekali. Kita berharap hal ini tidak terjadi juga pada proses pemerikasaan brkas jawaban CPNS yang konon dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu Universitas Sumatera Utara dan Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar